Panen Sawit Tetap Berkilau Walau Bencana Kemarau Datang Silih Berganti

PANEN SAWIT TETAP BERKILAU KALA BENCANA KEMARAU

Sepenggal Kisah Wisata Kebun Sawit di Lampung, Jambi dan Sumatera Barat

Kemarau ekstrim tahun 2015 dirasakan sebagai bencana dan musibah bagi sebagian besar pekebun ataupun perusahaan sawit.

Bagaimana tidak....karena dampaknya terhadap produktifitas merosot tajam bahkan musim track-nya (tidak ada buah) begitu lama, belum lagi kondisi tanamannya banyak yang kering dan mengenaskan yg artinya membutuhkan masa pemulihan yg lama pula, dan lebih lagi harga TBS trend-nya sedang bagus...apa mau dikata karena buah tak ada.

Tetapi tidak demikian bagi pekebun dan perusahaan yang sudah pakai SUPERNASA dan POWER NUTRITION, karena tidak mengalami track, produktifitas tetap tinggi, sehingga mereka bisa sangat menikmati harga yang relatif bagus.

Pekebun rakyat dan perusahaan sawit di Lampung, Jambi dan Sumatera Barat yang pakai produk SUPERNASA dan POWER NUTRITION menceritakan mereka masih bisa panen tinggi hingga mencapai 2,4 T/Ha/Bulan, sementara mereka yang tidak pakai sebagian besar mengalami track (tidak panen). Kalaupun ada yang panen hanya berkisar 6-8 Kw/Ha/Bulan.

Dengan tambahan produksi TBS 1,6 T/Ha/Bulan atau potensinya hingga 19,2 T/Ha/Thn dengan harga Rp 1.200,-/Kg TBS maka potensi tambahan pendapatannya Rp 23.040.000,-/Ha/Thn.

Sementara tambahan biaya pemupukan hanya sekitar Rp 2,5 juta - Rp 6 juta perhektar dalam setahun (2x aplikasi) maka masih ada tambahan keuntungan Rp 17 juta - Rp 20,5 juta perhektar pertahun.

Jika luas perkebunan sawit 1000 Ha saja, maka potensi tambahan keuntungannya saja bisa berkisar 17-20 milyar rupiah pertahun.
Ayo belajar jadi pengusaha sawit yang cerdas....